Selasa, 16 Februari 2016

imen booy




بِـسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kenapa kita percaya ??? …   Karena Kita Ingin Tahu
Kapan kita percaya ??? ….    Ketika Kita Tahu

Manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Kepercayaan itu akan melahirkan tata nilai guna menopang hidup dan budayanya. Sikap tanpa percaya atau ragu yang sempurna tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi selain kepercayaan itu dianut karena kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan kebenaran. Demikian pula cara berkepercayaan harus pula benar.

Proses Alam Diciptakan
 









Kausa Prima                 Kausalitas








Bagaimana Alam Diciptakan ?
 











·         Proses terjadinya Alam adalah secara Proses Emanasi (Cahaya)
·         Alam diciptakan karena hal itu merupakan Manivestasi Tuhan
·         Percaya adalah sebuah Kebutuhan
·         Kriteria Tuhan :
1.    Esa
2.    Absolut (Kuasa)
3.    Distink (Agung)
4.    Unik

·         Tuhan Tidak Mungkin berasal dari sesuatu yang Tidak Ada
 




                                              2                      1
1.    Kalimat Peniadaan tuhan dari : Alam, Materi, MC dll
2.    Kalimat Pengecualian Tuhan dari apapun.

·         Kenapa harus ada Agama ?... Agama Datang Untuk Melawanan Anti Kemapanan (Kulil Haq Wala Qana Muran)

·         Dalam konteks kepercayaan, maka akan muncul 6 Rukun Iman.

 


IMAN : Sesuatu yang diyakini dalam hati, Diucapkan lewat bibir dan Dikerjakan lewat perbuatan.

·         Sejarah munculnya Mazhab oleh karena Iman
·         Kawarij : Muncul karena iman
Barang siapa yang tidak tunduk pada hokum agama, maka dia kafir
·         As’aria : Muncul dengan dua faham, yakni Zabariah dan Qadariah.
Zabariah : Segala sesuatu akan kembali pada Tuhan
Qadaria   : Segala sesuatu akan kembali pada Individu

·         TUHAN ada dalam bentuk :
1.    Pikiran
2.    Rasa dan Ditambah dengan
3.    Wahyu
 


ADA : Sesuatu Yang Memiliki Nama dan Tak Pernah Hilang

·         3 Orientasi Al – Qur’an :
1.    Aqidah         : Tauhid
2.    Muamalah   : Akhlak
3.    Syari’ah       : Hukum












INITISARI
DASAR – DASAR KEPERCAYAAN
 



BAB II
KEMANUSIAAN

BAB III
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN




























 






APA ITU MANUSIA ???

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya Ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud"
(QS. Al Hijr (15) : 28-29)

TAHAPAN KEJADIAN MANUSIA :

A.   Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah".
(QS. As Sajdah (32) : 7)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
B.   Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)

MANUSIA ADALAH KHALIFAH FIIL ARDH
 










·         Arti Firman Allah :
“Inni A’lamu Ma Ta’malun”
Adalah : Bahwa Manusia Telah Melalui Formulasi Yang Memiliki Potensi Akal dan Rasa, maka Lahirlah Kalimat Persaksian :
“Alastu Birabbikum”
“Kallu Bala Syahidna”

·         Oleh karena Akal dan Rasa, maka Manusia dijadikan KHALIFAH FILL ARDH.
·         Manusia hadir di muka Bumi untuk menyampaikan VISI MISSI TUHAN

Sesuatu yang membuat manusia yang menjadi manusia bukan hanya beberapa sifat atau kegiatan yang ada padanya, melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan yang khusus dimiliki manusia, yaitu Fitrah. Fitrah membuat manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada kebenaran (Hanief).

·         ESENSI           :   Ada dengan Sendirinya     (Kausa Prima)
·         EKSISTENSI  :   Ada karena Sebab (Kausalitas) dengan pendekatan :
1.    Fsikomotorik
2.    Afektif
3.    Kognitif
INITISARI
KEMANUSIAAN
 

















·         Manusia terdiri dari dua dikotomik, yakni :
1.    Jasmani dan
2.    Rohani

·         Tuhan dalam mengatakan Manusia dari 3 bentuk, yakni :
1.    Naas       : Sosial
2.    Basyar    : Biologis
3.    Insan      : Manusia Sempurnah         

·         Fungsi Manusia sebagai Khalifah untuk menjaga dan mengemban Amanah Tuhan.
·         Semua yang dilakukan Manusia tidak terlepas dari Keinginan Tuhan.
·         Tuhan juga terbatas pada hukum-Nya (Sunatullah)

·         Dimensi Tauhid ada 2, yakni :
1.    Tauhid Rubudiyah : Sosial (Sebagai Manusia / Habluminannas).
2.    Tauhid Uluhiyah     : Ritual (Sebagai Hamba / Habluminallah)

                                               



1.    Bentuk manivestasi Manusia
2.    Segala pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.    Segala pemberian Tuhan di hari yang akan datang (Manivestasi Tuhan Hari Esok).
·         Untuk itu, segala aktivitas Manusia harus dilandasi dengan : Niat dan Ikhlas
Dan seluruh aktivitas Manusia antar sesama Manusia, Manusia dengan Tuhan, tidak dimulai dengan Bismillah, maka aktivitas kita tidak diterima oleh Allah SWT.

INITISARI
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN
 































KEBEBASAN MANUSIA

·         Kemerdekaan Sejati  : Sesuatu yang tidak di batasi.
·         Kemerdekaan Aksi    : Bebas tapi terikat.
·         Dalam diri Manusia ada dua kecenderungan, yakni :
1.    Cenderung Kreatif   (Aktifitas)
2.    Cenderung Proaktif             (Taqwa)

·         Kemerdekaan Sejati ada pada JIWA.

KEMERDEKAAN
ASAL                                                           AKSI
                                                                                                           






·         Sejatinya : Kemerdekaan itu tidak terikat (Free Will)
 




·         Aksinya    : Kemerdekaan itu bebas tapi terikat, yakni terikat oleh Norma dan Nilai-nilai Sosial
 






KEHARUSAN UNIVERSAL

 





·         Ketika Manusia Berikhtiar (Bekerja dan Berdo’a), akhirnya Takdir yang didapatkan, Selanjutnya manusia menginterpretasinya dengan Nasib
Artinya : Tuhan memberi kebebasan pada Manusia untuk Berkehendak, dan pada akhirnya akan Bertanggungjawab, tetap ada.

·         Baik buruknya segala sesuatu yang didapat harus diterima, karena itulah bentuk keikhlasan. Jadi Bertanggungjawab bukan beban.
·         Apakah keberimanan kepada Allah Menjadi penjara bagi Manusia ??? TIDAK !!! Karena Hal itu merupakan KEHARUSAN UNIVERSAL.

·         Agama dalam konteks sejati :
 
















INTISARI
KEBEBASAN INDIVIDU DAN KEHARUSAN UNIVERSAL
 






































PROSES PERUBAHAN

·         Individu             : Berdiri sendiri / Tidak terikat
·         Internalisasi     : Masyarakat dibentuk oleh Individu
·         Eksternalisasi : Individu dibentuk oleh Masyarakat
·         Objektifasi        : Individu dan Masyarakat

PROSES INDIVIDU
(Pembagian Alam)

·         Alam Rohani    : Ikrar Primodial
Alastubirabbikum …
Kalu Bala Syahidna …

Komitmen Ikrar Primodial :

WARISAN             : Agama yang diwarisi
PENGETAHUAN : Tahu tentang Agama
FAHAM                  : Faham tentang Nilai/Norma Sosial
SADAR                  : Sadar tentang Nilai/Norma Sosial
KOMITMEN          : Menjalankan nilai-nilai itu
KONSISTENSI    : Kritik tentang Nilai/Norma Sosial yang bertentangan dengan Akidah Islam

·         Alam Dunia      : Nilai-nilai atau Norma-norma Sosial.
·         Alam Akhirat    : Individu yang akan bertanggungjawab atas segala perbuatannya.






 





Ilmu pengetahuan adalah persyaratan dari amal soleh. Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu pengetahuan dapat berjalan diatas kebenaran-kebenaran, yang menyampaikan kepada kepatuhan tanpa reserve kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sejarah Perumusan NDP

·         Melihat kondisi keumatan yang diperhadapkan dengan Teologi Zabariah yang salah di interpretasikan.
·         Kondisi keagamaan di Indonesia, maka CAK NUR menegaskan, gagasannya pada tahun 70-an yakni :
1.    Rasionalisasi Ajaran Agama
2.    Modernisasi Ajaran Agama
3.    Sekulerisasi Ajaran Agama
Maksud Sekulerisasi   :   Urusan DUNIA jangan di UKHRAWIKAN (Akhirat)

·         Islam adalah agama Allah dan melahirkan Ajaran.

 


































NATIVISME, EMPIRISME DAN KONFERGENSI adalah
FITRAH MANUSIA

·         NATIVISME          :  Manusia sejak lahir sudah ada ilmu (Potensi Dasar)
·         EMPIRISME          : Manusia dibentuk dari Sejarah
·         KONFERGENSI  :  Ilmu dibentuk dari Potensi Dasar + Sejarah

·         Dua Fitrah Manusia :
1.    Potensi Baik
2.    Potensi Buruk




Sumber Pengetahuan Antara Lain :

  1. Empirisme / Inderawi (Jhon Locke)
OBJEKTIFManusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui = (subjek), yang diketahui = (objek) dan cara mengetahui = (pengalaman).

Muncul dari luar diri MC melalui hasil pencarapan (menangkap) dan sensai (rangsangan) yang dibawah ke otak berupa kesan yang membutuhkan keandalan indera.
Melahirkan : Pengalaman berdasarkan Eksperimental Aposteriori

  1. Rasionalisme / Intelektif (Rene Descartes)
Akal (reason) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan, walaupun belum didukung oleh fakta empiris.

Muncul dari daya kritis MC yang menumbuhkan kesadaran untuk mengagumi atau mengkritisi realitas di sekitarnya.
Melahirkan : Ilmu Spekulatif berdasarkan Kaidah Kebenaran Apriori dan Normatif


  1. SUBJEKTIFIntiusionalisme / Perasaan (Al-Gazali)
Manusia memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses pernalaran tertentu = (perasaan / Naluri yang muncul dari dalam diri MC).

  1. Keyakinan / Agama (25 Nabi dan Rasul)
Pengetahuan yang bersumber dari Allah yang dibawa oleh Nabi dan Rasul. melalui Wahyu Allah atau agama.



Proses Ilmu




 


Proses Pemikiran






 


Insan Sempurnah (Insan Kamil)
 









INTISARI
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
 















Telah kita bicarakan tentang hubungan antara individu dengan masyarakat dimana kemerdekaan dan pembatas kemerdekaan saling bergantungan, dan dimana perbaikan kondisi masyarakat tergantung pada perencanaan manusia dan usaha-usaha bersamanya. Jika kemerdekaan dicirikan dalam bentuk yang tidak bersyarat (kemerdekaan tak terbatas) maka sudah terang bahwa setiap orang diperbolehkan mengejar dengan bebas segala keinginan pribadinya. Akibatnya pertarungan keinginan yang bermacam-macam itu satu sama lain dalam
kekacauan atau anarchi.

 












·         KAPITALISME : Kebebasan Mutlak (Individu)
·         LIBERALISME / SOSIALISME : Kepemilikan Bersama

Pemilikan oleh seseorang (secara benar) hanya bersifat relatif sebagai mana amanat dari Tuhan. Penggunaan harta itu sendiri harus sejalan dengan yang dikehendaki tuhan, untuk kepentingan umum. Maka kalau terjadi kemiskinan, orang - orang miskin diberi hak atas sebagian harta orang - orang kaya, terutama yang masih dekat dalam hubungan keluarga.
·         Hal penting yang harus dihilangkan :
 






·         Dasar Adil :
1.    Kemauan
2.    Mentalitas
3.    Disiplin
4.    Moral
5.    Sosial Kontrol, dll…

Hal Yang Harus Dilihat Adalah : Teologis
  1. Kesadaran Tauhid
  2. Sistem Tauhid : Alqur’an
Surat :
-       Al Maidah ayat 26
-       Ali Imran    ayat 64
-       Al A’raaf     ayat 21


                                               



1.    Bentuk manivestasi Manusia
2.    Segala pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.    Segala pemberian Tuhan di hari yang akan dating / Untuk yang di Rhidai (Manivestasi Tuhan Hari Esok).




INTISARI
KEADILAN SOSIAL DAN KEADILAN EKONOMI
 
































 















  





بِـسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kenapa kita percaya ??? …   Karena Kita Ingin Tahu
Kapan kita percaya ??? ….    Ketika Kita Tahu

Manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Kepercayaan itu akan melahirkan tata nilai guna menopang hidup dan budayanya. Sikap tanpa percaya atau ragu yang sempurna tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi selain kepercayaan itu dianut karena kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan kebenaran. Demikian pula cara berkepercayaan harus pula benar.

Proses Alam Diciptakan
 








Kausa Prima                 Kausalitas








Bagaimana Alam Diciptakan ?
 










·         Proses terjadinya Alam adalah secara Proses Emanasi (Cahaya)
·         Alam diciptakan karena hal itu merupakan Manivestasi Tuhan
·         Percaya adalah sebuah Kebutuhan
·         Kriteria Tuhan :
1.    Esa
2.    Absolut (Kuasa)
3.    Distink (Agung)
4.    Unik

·         Tuhan Tidak Mungkin berasal dari sesuatu yang Tidak Ada
 



                                              2                      1
1.    Kalimat Peniadaan tuhan dari : Alam, Materi, MC dll
2.    Kalimat Pengecualian Tuhan dari apapun.

·         Kenapa harus ada Agama ?... Agama Datang Untuk Melawanan Anti Kemapanan (Kulil Haq Wala Qana Muran)

·         Dalam konteks kepercayaan, maka akan muncul 6 Rukun Iman.

 

IMAN : Sesuatu yang diyakini dalam hati, Diucapkan lewat bibir dan Dikerjakan lewat perbuatan.

·         Sejarah munculnya Mazhab oleh karena Iman
·         Kawarij : Muncul karena iman
Barang siapa yang tidak tunduk pada hokum agama, maka dia kafir
·         As’aria : Muncul dengan dua faham, yakni Zabariah dan Qadariah.
Zabariah : Segala sesuatu akan kembali pada Tuhan
Qadaria   : Segala sesuatu akan kembali pada Individu

·         TUHAN ada dalam bentuk :
1.    Pikiran
2.    Rasa dan Ditambah dengan
3.    Wahyu
 

ADA : Sesuatu Yang Memiliki Nama dan Tak Pernah Hilang

·         3 Orientasi Al – Qur’an :
1.    Aqidah         : Tauhid
2.    Muamalah   : Akhlak
3.    Syari’ah       : Hukum












INITISARI
DASAR – DASAR KEPERCAYAAN
 


BAB II
KEMANUSIAAN

BAB III
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN




























 





APA ITU MANUSIA ???

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya Ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud"
(QS. Al Hijr (15) : 28-29)

TAHAPAN KEJADIAN MANUSIA :

A.   Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah".
(QS. As Sajdah (32) : 7)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
B.   Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)

MANUSIA ADALAH KHALIFAH FIIL ARDH
 









·         Arti Firman Allah :
“Inni A’lamu Ma Ta’malun”
Adalah : Bahwa Manusia Telah Melalui Formulasi Yang Memiliki Potensi Akal dan Rasa, maka Lahirlah Kalimat Persaksian :
“Alastu Birabbikum”
“Kallu Bala Syahidna”

·         Oleh karena Akal dan Rasa, maka Manusia dijadikan KHALIFAH FILL ARDH.
·         Manusia hadir di muka Bumi untuk menyampaikan VISI MISSI TUHAN

Sesuatu yang membuat manusia yang menjadi manusia bukan hanya beberapa sifat atau kegiatan yang ada padanya, melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan yang khusus dimiliki manusia, yaitu Fitrah. Fitrah membuat manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada kebenaran (Hanief).

·         ESENSI           :   Ada dengan Sendirinya     (Kausa Prima)
·         EKSISTENSI  :   Ada karena Sebab (Kausalitas) dengan pendekatan :
1.    Fsikomotorik
2.    Afektif
3.    Kognitif
INITISARI
KEMANUSIAAN
 
















·         Manusia terdiri dari dua dikotomik, yakni :
1.    Jasmani dan
2.    Rohani

·         Tuhan dalam mengatakan Manusia dari 3 bentuk, yakni :
1.    Naas       : Sosial
2.    Basyar    : Biologis
3.    Insan      : Manusia Sempurnah         

·         Fungsi Manusia sebagai Khalifah untuk menjaga dan mengemban Amanah Tuhan.
·         Semua yang dilakukan Manusia tidak terlepas dari Keinginan Tuhan.
·         Tuhan juga terbatas pada hukum-Nya (Sunatullah)

·         Dimensi Tauhid ada 2, yakni :
1.    Tauhid Rubudiyah : Sosial (Sebagai Manusia / Habluminannas).
2.    Tauhid Uluhiyah     : Ritual (Sebagai Hamba / Habluminallah)

                                               



1.    Bentuk manivestasi Manusia
2.    Segala pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.    Segala pemberian Tuhan di hari yang akan datang (Manivestasi Tuhan Hari Esok).
·         Untuk itu, segala aktivitas Manusia harus dilandasi dengan : Niat dan Ikhlas
Dan seluruh aktivitas Manusia antar sesama Manusia, Manusia dengan Tuhan, tidak dimulai dengan Bismillah, maka aktivitas kita tidak diterima oleh Allah SWT.

INITISARI
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN
 






























KEBEBASAN MANUSIA

·         Kemerdekaan Sejati  : Sesuatu yang tidak di batasi.
·         Kemerdekaan Aksi    : Bebas tapi terikat.
·         Dalam diri Manusia ada dua kecenderungan, yakni :
1.    Cenderung Kreatif   (Aktifitas)
2.    Cenderung Proaktif             (Taqwa)

·         Kemerdekaan Sejati ada pada JIWA.

KEMERDEKAAN
ASAL                                                           AKSI
                                                                                                           






·         Sejatinya : Kemerdekaan itu tidak terikat (Free Will)
 



·         Aksinya    : Kemerdekaan itu bebas tapi terikat, yakni terikat oleh Norma dan Nilai-nilai Sosial
 





KEHARUSAN UNIVERSAL

 




·         Ketika Manusia Berikhtiar (Bekerja dan Berdo’a), akhirnya Takdir yang didapatkan, Selanjutnya manusia menginterpretasinya dengan Nasib
Artinya : Tuhan memberi kebebasan pada Manusia untuk Berkehendak, dan pada akhirnya akan Bertanggungjawab, tetap ada.

·         Baik buruknya segala sesuatu yang didapat harus diterima, karena itulah bentuk keikhlasan. Jadi Bertanggungjawab bukan beban.
·         Apakah keberimanan kepada Allah Menjadi penjara bagi Manusia ??? TIDAK !!! Karena Hal itu merupakan KEHARUSAN UNIVERSAL.

·         Agama dalam konteks sejati :
 















INTISARI
KEBEBASAN INDIVIDU DAN KEHARUSAN UNIVERSAL
 





































PROSES PERUBAHAN

·         Individu             : Berdiri sendiri / Tidak terikat
·         Internalisasi     : Masyarakat dibentuk oleh Individu
·         Eksternalisasi : Individu dibentuk oleh Masyarakat
·         Objektifasi        : Individu dan Masyarakat

PROSES INDIVIDU
(Pembagian Alam)

·         Alam Rohani    : Ikrar Primodial
Alastubirabbikum …
Kalu Bala Syahidna …

Komitmen Ikrar Primodial :

WARISAN             : Agama yang diwarisi
PENGETAHUAN : Tahu tentang Agama
FAHAM                  : Faham tentang Nilai/Norma Sosial
SADAR                  : Sadar tentang Nilai/Norma Sosial
KOMITMEN          : Menjalankan nilai-nilai itu
KONSISTENSI    : Kritik tentang Nilai/Norma Sosial yang bertentangan dengan Akidah Islam

·         Alam Dunia      : Nilai-nilai atau Norma-norma Sosial.
·         Alam Akhirat    : Individu yang akan bertanggungjawab atas segala perbuatannya.






 




Ilmu pengetahuan adalah persyaratan dari amal soleh. Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu pengetahuan dapat berjalan diatas kebenaran-kebenaran, yang menyampaikan kepada kepatuhan tanpa reserve kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sejarah Perumusan NDP

·         Melihat kondisi keumatan yang diperhadapkan dengan Teologi Zabariah yang salah di interpretasikan.
·         Kondisi keagamaan di Indonesia, maka CAK NUR menegaskan, gagasannya pada tahun 70-an yakni :
1.    Rasionalisasi Ajaran Agama
2.    Modernisasi Ajaran Agama
3.    Sekulerisasi Ajaran Agama
Maksud Sekulerisasi   :   Urusan DUNIA jangan di UKHRAWIKAN (Akhirat)

·         Islam adalah agama Allah dan melahirkan Ajaran.

 

































NATIVISME, EMPIRISME DAN KONFERGENSI adalah
FITRAH MANUSIA

·         NATIVISME          :  Manusia sejak lahir sudah ada ilmu (Potensi Dasar)
·         EMPIRISME          : Manusia dibentuk dari Sejarah
·         KONFERGENSI  :  Ilmu dibentuk dari Potensi Dasar + Sejarah

·         Dua Fitrah Manusia :
1.    Potensi Baik
2.    Potensi Buruk




Sumber Pengetahuan Antara Lain :

  1. Empirisme / Inderawi (Jhon Locke)
OBJEKTIFManusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui = (subjek), yang diketahui = (objek) dan cara mengetahui = (pengalaman).

Muncul dari luar diri MC melalui hasil pencarapan (menangkap) dan sensai (rangsangan) yang dibawah ke otak berupa kesan yang membutuhkan keandalan indera.
Melahirkan : Pengalaman berdasarkan Eksperimental Aposteriori

  1. Rasionalisme / Intelektif (Rene Descartes)
Akal (reason) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan, walaupun belum didukung oleh fakta empiris.

Muncul dari daya kritis MC yang menumbuhkan kesadaran untuk mengagumi atau mengkritisi realitas di sekitarnya.
Melahirkan : Ilmu Spekulatif berdasarkan Kaidah Kebenaran Apriori dan Normatif


  1. SUBJEKTIFIntiusionalisme / Perasaan (Al-Gazali)
Manusia memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses pernalaran tertentu = (perasaan / Naluri yang muncul dari dalam diri MC).

  1. Keyakinan / Agama (25 Nabi dan Rasul)
Pengetahuan yang bersumber dari Allah yang dibawa oleh Nabi dan Rasul. melalui Wahyu Allah atau agama.



Proses Ilmu




 

Proses Pemikiran






 

Insan Sempurnah (Insan Kamil)
 








INTISARI
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
 














Telah kita bicarakan tentang hubungan antara individu dengan masyarakat dimana kemerdekaan dan pembatas kemerdekaan saling bergantungan, dan dimana perbaikan kondisi masyarakat tergantung pada perencanaan manusia dan usaha-usaha bersamanya. Jika kemerdekaan dicirikan dalam bentuk yang tidak bersyarat (kemerdekaan tak terbatas) maka sudah terang bahwa setiap orang diperbolehkan mengejar dengan bebas segala keinginan pribadinya. Akibatnya pertarungan keinginan yang bermacam-macam itu satu sama lain dalam
kekacauan atau anarchi.

 











·         KAPITALISME : Kebebasan Mutlak (Individu)
·         LIBERALISME / SOSIALISME : Kepemilikan Bersama

Pemilikan oleh seseorang (secara benar) hanya bersifat relatif sebagai mana amanat dari Tuhan. Penggunaan harta itu sendiri harus sejalan dengan yang dikehendaki tuhan, untuk kepentingan umum. Maka kalau terjadi kemiskinan, orang - orang miskin diberi hak atas sebagian harta orang - orang kaya, terutama yang masih dekat dalam hubungan keluarga.
·         Hal penting yang harus dihilangkan :
 





·         Dasar Adil :
1.    Kemauan
2.    Mentalitas
3.    Disiplin
4.    Moral
5.    Sosial Kontrol, dll…

Hal Yang Harus Dilihat Adalah : Teologis
  1. Kesadaran Tauhid
  2. Sistem Tauhid : Alqur’an
Surat :
-       Al Maidah ayat 26
-       Ali Imran    ayat 64
-       Al A’raaf     ayat 21


                                               



1.    Bentuk manivestasi Manusia
2.    Segala pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.    Segala pemberian Tuhan di hari yang akan dating / Untuk yang di Rhidai (Manivestasi Tuhan Hari Esok).




INTISARI
KEADILAN SOSIAL DAN KEADILAN EKONOMI
 
































 





























PELU FADLY
 














PELU FADLY