بِـسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kenapa kita percaya ??? … Karena Kita Ingin Tahu
Kapan kita percaya ??? …. Ketika Kita Tahu
Manusia
memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Kepercayaan itu akan melahirkan tata nilai
guna menopang hidup dan budayanya. Sikap tanpa percaya atau ragu yang sempurna
tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi selain kepercayaan itu dianut karena
kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan kebenaran. Demikian pula
cara berkepercayaan harus pula benar.
Proses Alam Diciptakan
Kausa Prima Kausalitas
Bagaimana Alam Diciptakan ?
·
Proses
terjadinya Alam adalah secara Proses Emanasi (Cahaya)
·
Alam
diciptakan karena hal itu merupakan Manivestasi Tuhan
·
Percaya
adalah sebuah Kebutuhan
·
Kriteria
Tuhan :
1.
Esa
2.
Absolut
(Kuasa)
3.
Distink
(Agung)
4.
Unik
·
Tuhan
Tidak Mungkin
berasal dari sesuatu yang Tidak Ada
2 1
1.
Kalimat
Peniadaan tuhan dari : Alam, Materi, MC dll
2.
Kalimat
Pengecualian Tuhan dari apapun.
·
Kenapa
harus ada Agama ?... Agama Datang Untuk Melawanan Anti Kemapanan (Kulil Haq
Wala Qana Muran)
·
Dalam
konteks kepercayaan, maka akan muncul 6 Rukun Iman.
IMAN : Sesuatu yang diyakini
dalam hati, Diucapkan lewat bibir dan Dikerjakan lewat perbuatan.
·
Sejarah
munculnya Mazhab oleh karena Iman
·
Kawarij : Muncul karena iman
“Barang siapa yang tidak
tunduk pada hokum agama, maka dia kafir
·
As’aria : Muncul dengan dua faham,
yakni Zabariah dan Qadariah.
Zabariah : Segala sesuatu akan kembali pada Tuhan
Qadaria : Segala sesuatu akan kembali pada
Individu
·
TUHAN
ada dalam bentuk :
1.
Pikiran
2.
Rasa
dan Ditambah dengan
3.
Wahyu
ADA : Sesuatu Yang Memiliki
Nama dan Tak Pernah Hilang
·
3
Orientasi Al – Qur’an :
1.
Aqidah : Tauhid
2.
Muamalah : Akhlak
3.
Syari’ah : Hukum
INITISARI
DASAR – DASAR KEPERCAYAAN
BAB II
KEMANUSIAAN
BAB III
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN
APA ITU MANUSIA ???
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya Ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud"
(QS. Al Hijr (15) : 28-29)
TAHAPAN
KEJADIAN MANUSIA :
A.
Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa
Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah
dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan
ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam
firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah".
(QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan
secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28
dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu
berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
B.
Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang
diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan.
Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya
untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam
salah sati firman-Nya :
"Maha Suci
Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua
ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia,
bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS.
An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan
itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
MANUSIA ADALAH KHALIFAH FIIL ARDH
·
Arti
Firman Allah :
“Inni A’lamu Ma Ta’malun”
Adalah : Bahwa Manusia Telah Melalui
Formulasi Yang Memiliki Potensi Akal dan Rasa, maka Lahirlah Kalimat Persaksian
:
“Alastu Birabbikum”
“Kallu Bala Syahidna”
·
Oleh
karena Akal dan Rasa, maka Manusia dijadikan KHALIFAH FILL
ARDH.
·
Manusia
hadir di muka Bumi untuk menyampaikan VISI MISSI TUHAN
Sesuatu
yang membuat manusia yang menjadi manusia bukan hanya beberapa sifat atau
kegiatan yang ada padanya, melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai
sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan yang khusus dimiliki manusia, yaitu Fitrah.
Fitrah membuat manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada
kebenaran (Hanief).
·
ESENSI : Ada dengan Sendirinya (Kausa Prima)
·
EKSISTENSI : Ada karena Sebab (Kausalitas)
dengan pendekatan :
1.
Fsikomotorik
2.
Afektif
3.
Kognitif
INITISARI
KEMANUSIAAN
·
Manusia
terdiri dari dua dikotomik, yakni :
1.
Jasmani
dan
2.
Rohani
·
Tuhan
dalam mengatakan Manusia dari 3 bentuk, yakni :
1.
Naas : Sosial
2.
Basyar : Biologis
3.
Insan : Manusia Sempurnah
·
Fungsi
Manusia sebagai Khalifah untuk menjaga dan mengemban Amanah Tuhan.
·
Semua
yang dilakukan Manusia tidak terlepas dari Keinginan Tuhan.
·
Tuhan
juga terbatas pada hukum-Nya (Sunatullah)
·
Dimensi
Tauhid ada 2, yakni :
1.
Tauhid
Rubudiyah : Sosial
(Sebagai Manusia / Habluminannas).
2.
Tauhid
Uluhiyah : Ritual
(Sebagai Hamba / Habluminallah)
1.
Bentuk
manivestasi Manusia
2.
Segala
pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.
Segala
pemberian Tuhan di hari yang akan datang (Manivestasi Tuhan Hari Esok).
·
Untuk
itu, segala aktivitas Manusia harus dilandasi dengan : Niat dan Ikhlas
Dan seluruh aktivitas
Manusia antar sesama Manusia, Manusia dengan Tuhan, tidak dimulai dengan Bismillah,
maka aktivitas kita tidak diterima oleh Allah SWT.
INITISARI
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN
KEBEBASAN MANUSIA
·
Kemerdekaan
Sejati : Sesuatu yang tidak di batasi.
·
Kemerdekaan
Aksi : Bebas tapi terikat.
·
Dalam
diri Manusia ada dua kecenderungan, yakni :
1.
Cenderung
Kreatif (Aktifitas)
2.
Cenderung
Proaktif (Taqwa)
·
Kemerdekaan
Sejati ada pada JIWA.
KEMERDEKAAN
ASAL
AKSI
·
Sejatinya : Kemerdekaan
itu tidak terikat (Free Will)
·
Aksinya : Kemerdekaan
itu bebas tapi terikat, yakni terikat oleh Norma dan Nilai-nilai Sosial
KEHARUSAN UNIVERSAL
·
Ketika
Manusia Berikhtiar (Bekerja dan Berdo’a), akhirnya Takdir yang
didapatkan, Selanjutnya manusia menginterpretasinya dengan Nasib
Artinya : Tuhan memberi kebebasan pada Manusia untuk Berkehendak,
dan pada akhirnya akan Bertanggungjawab, tetap ada.
·
Baik
buruknya segala sesuatu yang didapat harus diterima, karena itulah bentuk
keikhlasan. Jadi Bertanggungjawab bukan beban.
·
Apakah
keberimanan kepada Allah Menjadi penjara bagi Manusia ??? TIDAK !!! Karena
Hal itu merupakan KEHARUSAN UNIVERSAL.
·
Agama
dalam konteks sejati :
INTISARI
KEBEBASAN INDIVIDU DAN KEHARUSAN
UNIVERSAL
PROSES PERUBAHAN
·
Individu : Berdiri sendiri / Tidak terikat
·
Internalisasi : Masyarakat dibentuk oleh Individu
·
Eksternalisasi : Individu dibentuk oleh Masyarakat
·
Objektifasi : Individu dan Masyarakat
PROSES INDIVIDU
(Pembagian Alam)
·
Alam Rohani : Ikrar Primodial
Alastubirabbikum …
Kalu Bala Syahidna …
Komitmen Ikrar Primodial :
WARISAN : Agama yang diwarisi
PENGETAHUAN : Tahu tentang Agama
FAHAM : Faham tentang Nilai/Norma Sosial
SADAR : Sadar tentang Nilai/Norma Sosial
KOMITMEN : Menjalankan nilai-nilai itu
KONSISTENSI : Kritik tentang Nilai/Norma
Sosial yang bertentangan dengan Akidah Islam
·
Alam
Dunia : Nilai-nilai atau Norma-norma Sosial.
·
Alam
Akhirat : Individu
yang akan bertanggungjawab atas segala perbuatannya.
Ilmu pengetahuan
adalah persyaratan dari amal soleh. Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu
pengetahuan dapat berjalan diatas kebenaran-kebenaran, yang menyampaikan kepada
kepatuhan tanpa reserve kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sejarah Perumusan NDP
·
Melihat
kondisi keumatan yang diperhadapkan dengan Teologi Zabariah yang salah di
interpretasikan.
·
Kondisi
keagamaan di Indonesia ,
maka CAK NUR menegaskan, gagasannya pada tahun 70-an yakni :
1.
Rasionalisasi
Ajaran Agama
2.
Modernisasi
Ajaran Agama
3.
Sekulerisasi
Ajaran Agama
Maksud
Sekulerisasi : Urusan
DUNIA jangan di UKHRAWIKAN (Akhirat)
·
Islam
adalah agama Allah dan melahirkan Ajaran.
NATIVISME, EMPIRISME DAN KONFERGENSI
adalah
FITRAH MANUSIA
·
NATIVISME : Manusia sejak lahir sudah
ada ilmu (Potensi Dasar)
·
EMPIRISME : Manusia dibentuk dari
Sejarah
·
KONFERGENSI : Ilmu dibentuk dari Potensi
Dasar + Sejarah
·
Dua
Fitrah Manusia :
1.
Potensi
Baik
2.
Potensi
Buruk
Sumber Pengetahuan Antara Lain :
- Empirisme
/ Inderawi
(Jhon Locke)
Manusia
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu
yang mengetahui = (subjek), yang diketahui = (objek) dan cara mengetahui = (pengalaman).
Muncul dari luar
diri MC melalui hasil pencarapan (menangkap) dan sensai (rangsangan)
yang dibawah ke otak berupa kesan yang membutuhkan keandalan indera.
Melahirkan : Pengalaman → berdasarkan Eksperimental → Aposteriori
- Rasionalisme /
Intelektif
(Rene Descartes)
Akal (reason) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan,
walaupun belum didukung oleh fakta empiris.
Muncul dari daya
kritis MC yang menumbuhkan kesadaran untuk mengagumi atau mengkritisi
realitas di sekitarnya.
Melahirkan : Ilmu Spekulatif → berdasarkan Kaidah
Kebenaran →
Apriori dan Normatif
- Intiusionalisme / Perasaan (Al-Gazali)
Manusia
memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses pernalaran
tertentu = (perasaan / Naluri yang muncul dari dalam diri MC).
- Keyakinan
/ Agama (25
Nabi dan Rasul)
Pengetahuan
yang bersumber dari Allah yang dibawa oleh Nabi dan Rasul. melalui Wahyu Allah
atau agama.
Proses Ilmu
Proses Pemikiran
Insan Sempurnah (Insan Kamil)
INTISARI
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
Telah kita
bicarakan tentang hubungan antara individu dengan masyarakat dimana kemerdekaan
dan pembatas kemerdekaan saling bergantungan, dan dimana perbaikan kondisi
masyarakat tergantung pada perencanaan manusia dan usaha-usaha bersamanya. Jika
kemerdekaan dicirikan dalam bentuk yang tidak bersyarat (kemerdekaan tak
terbatas) maka sudah terang bahwa setiap orang diperbolehkan mengejar dengan
bebas segala keinginan pribadinya. Akibatnya pertarungan keinginan yang
bermacam-macam itu satu sama lain dalam
kekacauan atau
anarchi.
·
KAPITALISME
: Kebebasan
Mutlak (Individu)
·
LIBERALISME
/ SOSIALISME : Kepemilikan
Bersama
Pemilikan
oleh seseorang (secara benar) hanya bersifat relatif sebagai mana amanat dari
Tuhan. Penggunaan harta itu sendiri harus sejalan dengan yang dikehendaki
tuhan, untuk kepentingan umum. Maka kalau terjadi kemiskinan, orang - orang
miskin diberi hak atas sebagian harta orang - orang kaya, terutama yang masih
dekat dalam hubungan keluarga.
·
Hal
penting yang harus dihilangkan :
·
Dasar
Adil :
1.
Kemauan
2.
Mentalitas
3.
Disiplin
4.
Moral
5.
Sosial
Kontrol, dll…
Hal Yang Harus Dilihat
Adalah : Teologis
- Kesadaran Tauhid
- Sistem Tauhid : Alqur’an
-
Al
Maidah ayat 26
-
Ali
Imran ayat 64
-
Al
A’raaf ayat 21
1.
Bentuk
manivestasi Manusia
2.
Segala
pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.
Segala
pemberian Tuhan di hari yang akan dating / Untuk yang di Rhidai (Manivestasi Tuhan
Hari Esok).
INTISARI
KEADILAN SOSIAL DAN KEADILAN EKONOMI
بِـسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kenapa kita percaya ??? … Karena Kita Ingin Tahu
Kapan kita percaya ??? …. Ketika Kita Tahu
Manusia
memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Kepercayaan itu akan melahirkan tata nilai
guna menopang hidup dan budayanya. Sikap tanpa percaya atau ragu yang sempurna
tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi selain kepercayaan itu dianut karena
kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan kebenaran. Demikian pula
cara berkepercayaan harus pula benar.
Proses Alam Diciptakan
Kausa Prima Kausalitas
Bagaimana Alam Diciptakan ?
·
Proses
terjadinya Alam adalah secara Proses Emanasi (Cahaya)
·
Alam
diciptakan karena hal itu merupakan Manivestasi Tuhan
·
Percaya
adalah sebuah Kebutuhan
·
Kriteria
Tuhan :
1.
Esa
2.
Absolut
(Kuasa)
3.
Distink
(Agung)
4.
Unik
·
Tuhan
Tidak Mungkin
berasal dari sesuatu yang Tidak Ada
2 1
1.
Kalimat
Peniadaan tuhan dari : Alam, Materi, MC dll
2.
Kalimat
Pengecualian Tuhan dari apapun.
·
Kenapa
harus ada Agama ?... Agama Datang Untuk Melawanan Anti Kemapanan (Kulil Haq
Wala Qana Muran)
·
Dalam
konteks kepercayaan, maka akan muncul 6 Rukun Iman.
IMAN : Sesuatu yang diyakini
dalam hati, Diucapkan lewat bibir dan Dikerjakan lewat perbuatan.
·
Sejarah
munculnya Mazhab oleh karena Iman
·
Kawarij : Muncul karena iman
“Barang siapa yang tidak
tunduk pada hokum agama, maka dia kafir
·
As’aria : Muncul dengan dua faham,
yakni Zabariah dan Qadariah.
Zabariah : Segala sesuatu akan kembali pada Tuhan
Qadaria : Segala sesuatu akan kembali pada
Individu
·
TUHAN
ada dalam bentuk :
1.
Pikiran
2.
Rasa
dan Ditambah dengan
3.
Wahyu
ADA : Sesuatu Yang Memiliki
Nama dan Tak Pernah Hilang
·
3
Orientasi Al – Qur’an :
1.
Aqidah : Tauhid
2.
Muamalah : Akhlak
3.
Syari’ah : Hukum
INITISARI
DASAR – DASAR KEPERCAYAAN
BAB II
KEMANUSIAAN
BAB III
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN
APA ITU MANUSIA ???
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya Ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud"
(QS. Al Hijr (15) : 28-29)
TAHAPAN
KEJADIAN MANUSIA :
A.
Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa
Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah
dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan
ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam
firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah".
(QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan
secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28
dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu
berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
B.
Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang
diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan.
Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya
untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam
salah sati firman-Nya :
"Maha Suci
Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua
ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia,
bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS.
An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan
itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
MANUSIA ADALAH KHALIFAH FIIL ARDH
·
Arti
Firman Allah :
“Inni A’lamu Ma Ta’malun”
Adalah : Bahwa Manusia Telah Melalui
Formulasi Yang Memiliki Potensi Akal dan Rasa, maka Lahirlah Kalimat Persaksian
:
“Alastu Birabbikum”
“Kallu Bala Syahidna”
·
Oleh
karena Akal dan Rasa, maka Manusia dijadikan KHALIFAH FILL
ARDH.
·
Manusia
hadir di muka Bumi untuk menyampaikan VISI MISSI TUHAN
Sesuatu
yang membuat manusia yang menjadi manusia bukan hanya beberapa sifat atau
kegiatan yang ada padanya, melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai
sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan yang khusus dimiliki manusia, yaitu Fitrah.
Fitrah membuat manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada
kebenaran (Hanief).
·
ESENSI : Ada dengan Sendirinya (Kausa Prima)
·
EKSISTENSI : Ada karena Sebab (Kausalitas)
dengan pendekatan :
1.
Fsikomotorik
2.
Afektif
3.
Kognitif
INITISARI
KEMANUSIAAN
·
Manusia
terdiri dari dua dikotomik, yakni :
1.
Jasmani
dan
2.
Rohani
·
Tuhan
dalam mengatakan Manusia dari 3 bentuk, yakni :
1.
Naas : Sosial
2.
Basyar : Biologis
3.
Insan : Manusia Sempurnah
·
Fungsi
Manusia sebagai Khalifah untuk menjaga dan mengemban Amanah Tuhan.
·
Semua
yang dilakukan Manusia tidak terlepas dari Keinginan Tuhan.
·
Tuhan
juga terbatas pada hukum-Nya (Sunatullah)
·
Dimensi
Tauhid ada 2, yakni :
1.
Tauhid
Rubudiyah : Sosial
(Sebagai Manusia / Habluminannas).
2.
Tauhid
Uluhiyah : Ritual
(Sebagai Hamba / Habluminallah)
1.
Bentuk
manivestasi Manusia
2.
Segala
pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.
Segala
pemberian Tuhan di hari yang akan datang (Manivestasi Tuhan Hari Esok).
·
Untuk
itu, segala aktivitas Manusia harus dilandasi dengan : Niat dan Ikhlas
Dan seluruh aktivitas
Manusia antar sesama Manusia, Manusia dengan Tuhan, tidak dimulai dengan Bismillah,
maka aktivitas kita tidak diterima oleh Allah SWT.
INITISARI
KETUHANAN DAN KEMANUSIAAN
KEBEBASAN MANUSIA
·
Kemerdekaan
Sejati : Sesuatu yang tidak di batasi.
·
Kemerdekaan
Aksi : Bebas tapi terikat.
·
Dalam
diri Manusia ada dua kecenderungan, yakni :
1.
Cenderung
Kreatif (Aktifitas)
2.
Cenderung
Proaktif (Taqwa)
·
Kemerdekaan
Sejati ada pada JIWA.
KEMERDEKAAN
ASAL
AKSI
·
Sejatinya : Kemerdekaan
itu tidak terikat (Free Will)
·
Aksinya : Kemerdekaan
itu bebas tapi terikat, yakni terikat oleh Norma dan Nilai-nilai Sosial
KEHARUSAN UNIVERSAL
·
Ketika
Manusia Berikhtiar (Bekerja dan Berdo’a), akhirnya Takdir yang
didapatkan, Selanjutnya manusia menginterpretasinya dengan Nasib
Artinya : Tuhan memberi kebebasan pada Manusia untuk Berkehendak,
dan pada akhirnya akan Bertanggungjawab, tetap ada.
·
Baik
buruknya segala sesuatu yang didapat harus diterima, karena itulah bentuk
keikhlasan. Jadi Bertanggungjawab bukan beban.
·
Apakah
keberimanan kepada Allah Menjadi penjara bagi Manusia ??? TIDAK !!! Karena
Hal itu merupakan KEHARUSAN UNIVERSAL.
·
Agama
dalam konteks sejati :
INTISARI
KEBEBASAN INDIVIDU DAN KEHARUSAN
UNIVERSAL
PROSES PERUBAHAN
·
Individu : Berdiri sendiri / Tidak terikat
·
Internalisasi : Masyarakat dibentuk oleh Individu
·
Eksternalisasi : Individu dibentuk oleh Masyarakat
·
Objektifasi : Individu dan Masyarakat
PROSES INDIVIDU
(Pembagian Alam)
·
Alam Rohani : Ikrar Primodial
Alastubirabbikum …
Kalu Bala Syahidna …
Komitmen Ikrar Primodial :
WARISAN : Agama yang diwarisi
PENGETAHUAN : Tahu tentang Agama
FAHAM : Faham tentang Nilai/Norma Sosial
SADAR : Sadar tentang Nilai/Norma Sosial
KOMITMEN : Menjalankan nilai-nilai itu
KONSISTENSI : Kritik tentang Nilai/Norma
Sosial yang bertentangan dengan Akidah Islam
·
Alam
Dunia : Nilai-nilai atau Norma-norma Sosial.
·
Alam
Akhirat : Individu
yang akan bertanggungjawab atas segala perbuatannya.
Ilmu pengetahuan
adalah persyaratan dari amal soleh. Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu
pengetahuan dapat berjalan diatas kebenaran-kebenaran, yang menyampaikan kepada
kepatuhan tanpa reserve kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sejarah Perumusan NDP
·
Melihat
kondisi keumatan yang diperhadapkan dengan Teologi Zabariah yang salah di
interpretasikan.
·
Kondisi
keagamaan di Indonesia ,
maka CAK NUR menegaskan, gagasannya pada tahun 70-an yakni :
1.
Rasionalisasi
Ajaran Agama
2.
Modernisasi
Ajaran Agama
3.
Sekulerisasi
Ajaran Agama
Maksud
Sekulerisasi : Urusan
DUNIA jangan di UKHRAWIKAN (Akhirat)
·
Islam
adalah agama Allah dan melahirkan Ajaran.
NATIVISME, EMPIRISME DAN KONFERGENSI
adalah
FITRAH MANUSIA
·
NATIVISME : Manusia sejak lahir sudah
ada ilmu (Potensi Dasar)
·
EMPIRISME : Manusia dibentuk dari
Sejarah
·
KONFERGENSI : Ilmu dibentuk dari Potensi
Dasar + Sejarah
·
Dua
Fitrah Manusia :
1.
Potensi
Baik
2.
Potensi
Buruk
Sumber Pengetahuan Antara Lain :
- Empirisme
/ Inderawi
(Jhon Locke)
Manusia
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu
yang mengetahui = (subjek), yang diketahui = (objek) dan cara mengetahui = (pengalaman).
Muncul dari luar
diri MC melalui hasil pencarapan (menangkap) dan sensai (rangsangan)
yang dibawah ke otak berupa kesan yang membutuhkan keandalan indera.
Melahirkan : Pengalaman → berdasarkan Eksperimental → Aposteriori
- Rasionalisme /
Intelektif
(Rene Descartes)
Akal (reason) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan,
walaupun belum didukung oleh fakta empiris.
Muncul dari daya
kritis MC yang menumbuhkan kesadaran untuk mengagumi atau mengkritisi
realitas di sekitarnya.
Melahirkan : Ilmu Spekulatif → berdasarkan Kaidah
Kebenaran →
Apriori dan Normatif
- Intiusionalisme / Perasaan (Al-Gazali)
Manusia
memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses pernalaran
tertentu = (perasaan / Naluri yang muncul dari dalam diri MC).
- Keyakinan
/ Agama (25
Nabi dan Rasul)
Pengetahuan
yang bersumber dari Allah yang dibawa oleh Nabi dan Rasul. melalui Wahyu Allah
atau agama.
Proses Ilmu
Proses Pemikiran
Insan Sempurnah (Insan Kamil)
INTISARI
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
Telah kita
bicarakan tentang hubungan antara individu dengan masyarakat dimana kemerdekaan
dan pembatas kemerdekaan saling bergantungan, dan dimana perbaikan kondisi
masyarakat tergantung pada perencanaan manusia dan usaha-usaha bersamanya. Jika
kemerdekaan dicirikan dalam bentuk yang tidak bersyarat (kemerdekaan tak
terbatas) maka sudah terang bahwa setiap orang diperbolehkan mengejar dengan
bebas segala keinginan pribadinya. Akibatnya pertarungan keinginan yang
bermacam-macam itu satu sama lain dalam
kekacauan atau
anarchi.
·
KAPITALISME
: Kebebasan
Mutlak (Individu)
·
LIBERALISME
/ SOSIALISME : Kepemilikan
Bersama
Pemilikan
oleh seseorang (secara benar) hanya bersifat relatif sebagai mana amanat dari
Tuhan. Penggunaan harta itu sendiri harus sejalan dengan yang dikehendaki
tuhan, untuk kepentingan umum. Maka kalau terjadi kemiskinan, orang - orang
miskin diberi hak atas sebagian harta orang - orang kaya, terutama yang masih
dekat dalam hubungan keluarga.
·
Hal
penting yang harus dihilangkan :
·
Dasar
Adil :
1.
Kemauan
2.
Mentalitas
3.
Disiplin
4.
Moral
5.
Sosial
Kontrol, dll…
Hal Yang Harus Dilihat
Adalah : Teologis
- Kesadaran Tauhid
- Sistem Tauhid : Alqur’an
-
Al
Maidah ayat 26
-
Ali
Imran ayat 64
-
Al
A’raaf ayat 21
1.
Bentuk
manivestasi Manusia
2.
Segala
pemberian Tuhan (Rizki) pada Manusia sama (Manivestasi Tuhan Hari ini)
3.
Segala
pemberian Tuhan di hari yang akan dating / Untuk yang di Rhidai (Manivestasi Tuhan
Hari Esok).
INTISARI
KEADILAN SOSIAL DAN KEADILAN EKONOMI
PELU FADLY
PELU FADLY