indonesia adalah Benua Atlantis yang
hilang 21.32 No comments Indonesia adalah Benua Atlantis yang hilang Wujud
Benua Atlantis yang diperkirakan Santos (Foto: Dok Istimewa) Sindonews.com -
Atlantis, mungkin anda sudah tak asing mendengar nama itu. Percaya atau tidak,
Benua Atlantis yang telah lama hilang selama berabad-abad itu terletak di Asia
Tenggara, tepatnya di Indonesia. Dahulu kala di zaman peradaban pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan, Negara Singapura juga Malaysia bagian barat dan Selat Sunda
menyatu daratannya. Dulu wilayah tersebut sering disebut-sebut Sunda Island.
Adalah Profesor Arysio Santos yang menyimpulkan bahwa setelah melakukan
penelitian selama 30 tahun terakhir, dirinya meyakini benua Atlantis adalah
Indonesia. “Profesor Santos memperoleh keyakinan setelah melakukan penelitian
kalau Indonesia adalah Atlantis yang hilang,” jelas Jimly Asshiddiqie (Dikutip
Koran Sindo). Menurut Jimly, karya Santos yang kemudian dibukukan dengan judul
‘Atlantis, The Lost Continent Finally Found’ didukung sejumlah fakta yang
memang mendekatkan Indonesia dengan Atlantis. Bahkan, kata Jimly, pernyataan
arkeolog, manusia tertua adalah Pithecanthropus Erectus semakin mengindikasikan
hal tersebut. “Ada info dari arkeolog, manusia tertua yakni pithecanthropus
Erectus ya manusia Jawa. Jadi sangat mungkin peradaban hebat itu sebenarnya
dari Indonesia,” terang mantan anggota Wantimpres ini. Jimly menambahkan, kalau
memang memungkinkan, sebuah peradaban yang besar kemudian menghilang. Meski
sempat hilang dari sejarah bangsa Indonesia dan umat dunia, Jimly menyarankan
agar penelitian Santos ini dapat memotivasi bangsa Indonesia agar bangkit dari
situasi sekarang. “Paling penting adalah bahwa kita pernah hebat, ini (buku
karya Santos) sebagai sumber motivasi ke depan agar bisa maju,” tandas Jimly.
Sementara itu, Direktur LIPI Profesor Dr Umar Anggara mengatakan agar temuan
Santos ini dijadikan motivasi para ilmuwan Indonesia untuk membuktikan
kebenarannya secara akademis. “Saya harap buku ini bisa menginspirasi bagi para
ilmuwan untuk mencari kebenaran secara akademik. Karena menyinggung Indonesia
dan sudah sepatutnya kita yang mencari tahu,” imbuh Umar. (Dikutip Trijaya)
Kehancuran Atlantis Benua Atlantis hilang di karenakan tenggelam oleh lautan
dan bencana gempa bumi, hingga mengakibatkan daratan Atlantis tenggelam hingga
mencapai dasar laut. Terlihat jelas bahwa ada bangunan-bangunan tua yang sudah
ada sejak berabad-abad di dasar laut di Selat Sunda. Keberadaan Kota Atlantis
yang diperkirakan tenggelam 11.600 tahun lalu masih menjadi misteri. Namun, ada
satu dokumen yang menyebut Indonesia merupakan wilayah Atlantis yang
sebenarnya. Benarkah?. Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa
gunung berapi yang terjadi bersamaan pada akhir zaman es sekitar 11.600 tahun
lalu. Di antara gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung Krakatau
Purba (induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya
sanggup menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi
bersamaan ini menimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami
sangat besar. Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda.
Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang
kemudian disebut Atlantis. Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkan punahnya
hampir 70 persen spesies mamalia yang hidup pada masa itu, termasuk manusia.
Mereka yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa
peradaban mereka di wilayah baru. “Kemungkinan besar dua atau tiga spesies
manusia seperti ‘hobbit’ yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah
dalam waktu yang hampir sama,” tulis Santos. Sebelum terjadinya bencana banjir
itu, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa
Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia serta Benua Asia.
Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia yang mencapai ribuan itu merupakan
puncak-puncak gunung dan dataran-dataran tinggi benua Atlantis yang dulu
tenggelam. Satu hal yang ditekankan Santos adalah banyak peneliti selama ini
terkecoh dengan nama Atlantis. Mereka melihat kedekatan nama Atlantis dengan
Samudera Atlantik yang terletak di antara Eropa, Amerika dan Afrika.Padahal
pada masa kuno hingga era Christoper Columbus atau sebelum ditemukannya Benua
Amerika, Samudera Atlantik yang dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik dan
Hindia. Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk itu karena Indonesia berada
di antara dua samudera tersebut. Jika terdapat begitu banyak kemungkinan
Indonesia menjadi lokasi sesungguhnya Atlantis lalu, mengapa selama ini nama
Indonesia jarang disebut-sebut dalam referensi Atlantis?. Santos menilai
keengganan Dunia Barat melakukan ekspedisi ataupun mengakui Indonesia sebagai
wilayah Atlantis adalah karena hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang
siapa penemu perdaban. Dengan adanya sejumlah bukti mengenai keberadaan
Atlantis di Indonesia maka teori yang mengatakan Barat sebagai penemu dan pusat
peradaban dunia akan hancur. “Kenyataan Atlantis (berada di Indonesia)
kemungkinan besar akan mengakibatkan perlunya revisi besar-besaran dalam ilmu
humaniora,seperti antropologi,sejarah, linguistik, arkelogi, evolusi,
paleantropologi dan bahkan mungkin agama,” tulis Santos dalam bukunya. Selain
Santos, banyak arkeolog Amerika Serikat yang juga meyakini Atlantis adalah
sebuah pulau besar bernama Sunda Land yang luasnya dua kali negara India.
Daratan itu kini tinggal Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Salah satu pulau di
Indonesia yang kemungkinan bisa menjadi contoh terbaik dari keberadaan
sisa-sisa Atlantis adalah Pulau Natuna, Riau. Berdasarkan penelitian, gen yang
dimiliki penduduk asli Natuna mirip dengan bangsa Austronesia tertua. Rumpun
bangsa Austronesia yang menjadi cikal bakal bangsabangsa Asia merupakan sebuah
fenomena besar dalam sejarah keberadaan manusia. Rumpun ini kini tersebar dari
Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di Timur. Rumpun bangsa ini juga
melahirkan 1.200 bahasa yang kini tersebar di berbagai belahan bumi dan dipakai
lebih dari 300 juta orang. Yang menarik, 80 persen dari rumpun penutur bahasa
Austronesia tinggal di Kepulauan Nusantara Indonesia. Namun, pendapat Santos
dkk yang meyakini bahwa Atlantis berada di Indonesia ini masih harus dikaji
karena kurang dilengkapi bukti-bukti. Pakar Geoteknologi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Wahyu Hantoro mengatakan analisa Santos masih
berupa hipotesa. "Perlu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi jenis
kebuayaan tinggi yang ada pada zaman Atlantis serta gelombang setinggi apa yang
bisa membuat Paparan Sunda terbelah," jelas Wahyu. (Dikutip Koran Sindo)
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar